HARGA EMAS HARI INI – Hubungan antara emas berjangka dan pasar obligasi, khususnya Treasury AS, merupakan salah satu dinamika pasar yang paling penting. Emas dan obligasi sering dianggap sebagai aset safe haven, tetapi pergerakannya bisa berlawanan, terutama dalam kaitannya dengan imbal hasil. Ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, hal itu meningkatkan biaya peluang kepemilikan emas. Investor cenderung menjual emas untuk membeli obligasi yang kini menawarkan pengembalian yang lebih tinggi tanpa risiko kredit, sehingga menekan harga emas.
Sebaliknya, ketika imbal hasil obligasi AS turun—sebuah kondisi yang biasanya terjadi saat investor mengantisipasi perlambatan ekonomi atau penurunan suku bunga oleh The Fed—obligasi menjadi kurang menarik. Dalam skenario ini, emas kembali dilirik sebagai penyimpan nilai yang lebih baik. Arus modal bergeser dari pasar obligasi ke pasar emas, mendorong kenaikan harga emas berjangka. Dinamika ini menunjukkan bahwa emas bersaing langsung dengan obligasi sebagai tempat parkir modal aman.
Pasar juga mengamati kurva imbal hasil obligasi. Inversi kurva imbal hasil (ketika imbal hasil jangka pendek lebih tinggi dari jangka panjang) sering kali menjadi sinyal historis akan datangnya resesi. Dalam kondisi ini, ketidakpastian ekonomi meningkat drastis, yang secara tradisional sangat bullish bagi emas. Emas diuntungkan dari ketakutan resesi, sementara obligasi jangka panjang mendapat keuntungan karena investor mengunci imbal hasil sebelum suku bunga turun.
Oleh karena itu, bagi trader emas berjangka, mengamati imbal hasil obligasi, terutama obligasi 10 tahun dan 2 tahun, sangat penting. Perubahan ekspektasi imbal hasil dapat memberikan petunjuk signifikan mengenai arah pergerakan harga emas. Korelasi negatif ini menjadi salah satu dasar penting dalam analisis fundamental emas. RIFAN FINANCINDO BANDUNG
sumber : newsmaker.id