RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas berakhir tergelincir pada hari Selasa, terbebani kenaikan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS, sementara pasar menunggu data inflasi AS yang akan dirilis akhir pekan ini yang dapat memberikan isyarat mengenai waktu penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
Harga emas spot ditutup turun 0,62% pada $2.319,39 per ons. Harga emas berjangka AS turun 0,58% menjadi $2.330,80 per ons.
Penurunan harga emas dunia membuat harga emas antam juga turun.
Harga emas antam 26 Juni 2024 turun Rp7.000 menjadi Rp1.361.000.
Sedangkan harga emas buyback juga turun Rp7.000 menjadi Rp1.235.000.
Dolar menguat 0,2% terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun juga naik tipis.
Minggu ini, para pedagang menantikan perkiraan produk domestik bruto kuartal pertama AS yang akan dirilis pada hari Kamis dan laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari Jumat.
Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Senin bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan lebih dingin sebagai bagian dari proses yang akan membuka pintu bagi penurunan suku bunga.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS dan imbal hasil Treasury AS, yang jika menguat dengan dukungan komentar hawkish pejabat Fed, akan menekan harga emas. Harga emas spot diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.313-$2.305. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.332-$2.344 – RIFAN FINANCINDO
Sumber : vibiznews