PT Rifan Bandung – Harga emas mengalami kenaikan tipis, mendekati $3.340 per ons, seiring pelemahan dolar AS dan berkurangnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Investor mencermati pernyataan Presiden Donald Trump yang menyebut konflik antara Israel dan Iran telah mereda dan pertemuan antara pejabat AS dan Iran akan dilakukan minggu depan. Meski begitu, Trump tetap mewanti-wanti bahwa potensi pertempuran tetap ada.
Kondisi geopolitik yang lebih tenang mendorong permintaan aset aman seperti emas, apalagi di tengah tekanan terhadap dolar AS yang membuat logam mulia ini lebih murah bagi pembeli global. Indeks Spot Dolar Bloomberg turun 0,3%, mendukung pergerakan harga emas yang naik 0,2% pada pukul 11:38 waktu Singapura. Selain itu, logam mulia lainnya ikut mencetak penguatan: paladium sempat melonjak lebih dari 5% dan platinum mendekati level tertingginya dalam satu dekade.
Di sisi kebijakan moneter, investor terus menunggu arah dari Federal Reserve. Ketua Jerome Powell menyampaikan bahwa The Fed masih menilai dampak tarif terhadap inflasi, namun jika tekanan harga tetap rendah, peluang pemangkasan suku bunga bisa terbuka lebih cepat. Hal ini memberikan dukungan tambahan bagi emas, karena imbal hasil rendah meningkatkan daya tarik aset yang tidak memberikan bunga seperti emas.
Meskipun reli emas yang kuat pada awal tahun mulai kehilangan momentum, pembelian bank sentral dan ekspektasi pemangkasan suku bunga terus menjaga harga tetap tinggi. Emas saat ini masih tertinggal sekitar $160 dari rekor tertingginya yang dicapai pada bulan April, dan para analis memproyeksikan peluang kenaikan lebih lanjut jika kondisi ekonomi atau geopolitik kembali meningkat. Perak juga naik 0,3% dalam perdagangan hari ini, memperkuat tren positif di pasar logam mulia – PT Rifan Bandung
Source : www.newsmaker.id