Rifan Financindo – Harga Emas Naik Dolar Loyo Pasca Inflasi AS Melambat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas naik pada Rabu pagi ini usai laporan harga konsumen AS sedikit melambat pada bulan November dan pelaku pasar kini akan menyoroti hasil rapat kebijakan bank sentral utama untuk melihat langkah kebijakan moneter ke depan.

Emas spot naik 0,13% di $1.982,07/oz pada pukul 07.08 WIB, setelah juga naik menjelang rilis data inflasi. Emas berjangka AS juga naik 0,18% di $1.996,75.

Sedangkan indeks dolar AS berakhir turun 0,27% pada sesi Selasa (13/12) kemarin.

Tingkat inflasi tahunan harga konsumen utama turun tipis menjadi 3,1% bulan lalu, melambat dari 3,2% di bulan Oktober menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Selasa. Bulan ke bulan, angkanya naik tipis 0,1%. Ekonom telah melihat ukurannya masing-masing sebesar 3,1% dan 0,0%.

Angka-angka ini dapat memberikan gambaran sekilas tentang dampak dari kampanye kenaikan suku bunga The Fed yang telah berlangsung lama terhadap pertumbuhan harga di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini. Meskipun beberapa pengamat pasar memperkirakan bahwa bank sentral akan mulai menurunkan biaya pinjaman awal tahun depan, Ketua The Fed Jerome Powell telah menekankan bahwa para pejabat akan terus bergerak “dengan hati-hati” saat mereka mencari bukti bahwa periode inflasi yang meningkat baru-baru ini telah diredam.

Setelah data inflasi, The Fed akan memutuskan suku bunga untuk terakhir kalinya tahun ini pada hari Rabu setempat. The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, tetapi sinyal apa pun dari bank sentral soal jalur suku bunga pada tahun 2024 akan sangat diawasi dengan cermat.

Pada hari Rabu setempat, The Fed akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter terbarunya. Namun, dengan bank sentral yang hampir pasti akan mempertahankan suku bunga di level tertinggi lebih dari dua dekade di 5,25% hingga 5,50%, perhatian kemungkinan akan tertuju pada pernyataan dari Powell. Publikasi “dot plot” kuartalan dari The Fed, yang merupakan pengukur di mana para pengambil kebijakan memperkirakan tingkat suku bunga di masa depan, juga akan menjadi fokus.

Sejauh ini, The Fed sebagian besar mempertahankan retorikanya bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Namun, tanda-tanda terbaru ini dari beberapa pendinginan ekonomi AS mendorong beberapa ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal tahun depan.

Pasar juga akan mengawasi hasil rapat kebijakan European Central Bank dan Bank of England hari Kamis – RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing