PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG – Harga emas dunia jatuh pada perdagangan kemarin. Sang logam mulia mengalami tekanan jual karena investor butuh ‘tambalan’ untuk menutup kerugian di aset lain.
Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.408,5/troy ons. Anjlok 1,4% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu dan menjadi yang terendah sejak 29 Juni atau lebih dari sepekan terakhir.
Bahkan harga emas sempat ambruk lebih dari 3% dalam perdagangan intraday. Ini menjadi koreksi harga terdalam sejak awal Juni.
Kemarin, bursa saham di berbagai negara ‘kebakaran’. Di Indonesia, misalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambruk 3,4% ke 7.059,65. Bahkan Indeks sempat minus 4,23% dalam perdagangan intraday.
Di Asia Tenggara, indeks KLCI (Malaysia), PSEI (Filipina), Straits Times, dan SETI terkoreksi masing-masing 4,63%, 2,58%, 4,07%, dan 2,93%. Di level Asia, indeks SSEC (China), Hang Seng (Hong Kong), SENSEX (India), Nikkei 225 (Jepang), Kospi (Korea Selatan), dan Weighted Index (Taiwan) melemah masing-masing 1,54%, 1,46%, 2,74%, 12,4%, 8,77%, dan 8,35%.
Perkembangan ini memaksa investor menjual emas untuk menutup kerugian di saham. Ini biasa terjadi, harga emas ikut turun mengikuti pasar saham,” kata Adrian Ash, Direktur Riset BullionVault, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Akan tetapi, fenomena ini biasanya tidak bertahan lama. Saat situasi sudah tenang, pelaku pasar akan kembali berburu emas.
Setiap kali terjadi pelemahan di pasar saham, investor yang memegang emas akan menjualnya untuk memperoleh likuiditas. Ketika kondisi sudah tenang, mereka hampir selalu membelinya kembali,” ungkap Rhona O’Connell, Analis StoneX Financial, juga diberitakan Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Apakah bakal turun lagi atau bisa bangkit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sudah masuk zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 43,08. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 90,23. Sudah di atas 80 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Harga emas sudah melewati pivot point di US$ 2.409/troy ons. Ini membuat koreksi masih bisa terjadi, meski tipis saja. Target support terdekat ada di kisaran US$ 2.407-2.404/troy ons.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.413/troy ons. Jika tertembus, maka harga emas berpotensi melesat ke rentang US$ 2.431-2.434/troy ons – PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : bloomberg