PT Rifan Financindo Berjangka – Sinyal The Fed Perkuat Skenario FFR, Harga Emas Bertahan Tinggi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG – Harga emas dunia masih melanjutkan kenaikan tiga hari beruntun, mendekati level tertinggi sepanjang masa, didukung oleh sentimen positif dari rilis risalah rapat The Fed New York dan Chicago yang mendukung penurunan bunga acuan.

Harga emas spot di pasar internasional bergerak di kisaran lebih tinggi di US$2.525,08 per troy ounce pada pukul 07:45 WIB, Rabu hari ini. Level gerak emas itu tidak jauh dari titik tertinggi sepanjang masa yang pernah tersentuh pada 20 Agustus lalu di US$.2.531 per troy ounce.

Keperkasaan emas yang berlanjut terungkit kegairahan investor pasar global yang semakin kuat keyakinannya bahwa bunga acuan The Fed, bank sentral Amerika, akan segera dipangkas. Rilis risalah rapat The Fed New York dan Chicago yang dilangsungka bulan lalu dan dirilis kemarin menunjukkan dukungan atas pemangkasan bunga acuan. 

Laporan itu memperkuat ekspektasi pasar bahwa pivot The Fed akhirnya tiba, menambah keyakinan yang sudah meningkat pesat pasca pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat pekan lalu.

Pekan ini, pelaku pasar menunggu rilis data penting yaitu laporan konsumsi dan pengeluaran pribadi (personal consumption expenditure) AS termasuk inflasi PCE yang selama ini menjadi referensi utama The Fed dalam menentukan kebijakan bunga acuan. 

Pasar memprediksi, inflasi inti PCE dalam hitungan tiga bulan yang disetahunkan akan menyentuh level 2,1%, sedikit di atas target The Fed di 2%.

Harga emas telah melesat lebih dari 20% sepanjang tahun ini terutama disokong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan aksi pembelian besar-besaran emas oleh bank sentral di banyak negara. Tensi ketegangan di Timur Tengah dan Ukraina juga menjadi bahan bakar kenaikan logam mulia ini.

Beberapa bank investasi global bahkan memprediksi, harga emas bisa ke US$3.000 per troy ounce tahun depan. Sementara dalam jangka pendek atau sampai akhir tahun nanti, ada peluang harga emas menyentuh US$2.600 per troy ounce.

Bank investasi terkemuka, Citigroup, memperkirakan harga emas bisa menyentuh US$3.000 per troy ounce pada pertengahan 2025 nanti, didukung oleh arus masuk modal ke Exchange Trade Fund (ETF) emas yang sudah berlangsung signifikan dalam lebih 12 bulan terakhir.

Selain dipicu oleh perubahan kebijakan moneter yang lebih longgar, harga emas juga semakin berkilau karena peningkatan risiko resesi di negara-negara besar.

Bank investasi asal Amerika Goldman Sachs juga melempar prediksi, harga emas dunia bisa menyentuh US$2.700 per troy ounce. Prediksi harga itu keluar pada April ketika ekspektasi terhadap penurunan bunga The Fed belum sekuat saat ini. 

Goldman Sachs menilai, emas berada dalam zona bull market yang sulit digoyang. “Kenaikan harga banyak didorong oleh pembelian bank sentral emerging market, juga pembelian ritel oleh konsumen di Asia,” kata Nicholas Snowdon dalam catatannya.

Semula bank investasi ini memprediksi harga emas di US$2.300 pada akhir tahun ini. Namun, kombinasi faktor di atas ditambah makin kuatnya peluang penurunan bunga The Fed membuat harga emas berpeluang memecah rekor tertinggi hingga ke US$2.700 tahun ini – PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg